Monday, November 24, 2008

Rumah Baru Nek Ainsyah


Kurang dari empat tahun yang melelahkan di tenda dan rumah darurat, terbayar sudah. Nek Aisyah kini menikmati rumah baru di komplek yang nyaman.

Umurnya setengah abad lebih, 55 tahun. Ramah dia menyambut tamu-tamu yang datang melihat rumahnya, pada sebuah komplek perumahan di Desa Mukhan, Lamno, Aceh Jaya.


Hari itu, 6 November 2008, komplek tersebut kedatangan banyak tamu. Donatur yang membantu rumah bagi korban tsunami di sana datang untuk peresmian. Komplek lengkap sarana dan prasaranannya dibangun oleh Pemerintah Saudi Arabia melalui The Saudi Charity Campaign (SCC). Duta Besar negara itu, Mr Abdulrahman Alkhayyat, hadir langsung.

Nek Ainsyah tak ikut prosesi acara yang dipusatkan pada masjid komplek. Dia hanya memandang dari jarak sekitar 40 meter di teras rumahnya. “Saya senang mendapat rumah bantuan ini,” ujarnya kepada Independen.

Dia berkisah. Saat tsunami melanda pada akhir Desember 2004 silam, dia bersama anak perempuannya sedang berada di pasar Lamno. Air tak menyentuh pusat pasar, Ainsyah selamat. Tapi suami dan satu anak lelakinya menjadi korban tsunami. Desa Rukhan tinggal puing-puing.

Ainsyah mengungsi dari satu tenda ke tenda lain. Kemudian pada akhir 2006, dia kembali ke desa bersama warga lainnya. Tak lama kemudian, sebuah shelter alias rumah darurat menjadi tempatnya bermalam bersama keluarga.

Pemerintah Arab Saudi membangun rumah di sana, akhir 2007 silam. “Kami mulai tinggal di sini sejak ramadhan lalu (September 2008),” ujar Nek Ainsyah.

Menurutnya, rumah bantuan terebut bahkan lebih bagus dari rumahnya dulu. Rumah permanen bertype 45 itu, terdiri dari tiga kamar plus kamar mandi dan dapur. “Rumah saya dulu hanya semi permanen dan sangat sederhana.”

Rumah bantuan itu unik. Dibangun tak berpisah-pisah, tapi disatukan dalam sebuah komplek. Jadilah di sana perumahan dengan kapasitas 167 unit rumah. “Rumah-rumah yang dibangun Arab Saudi bukanlah rumah-rumah yang terpisah, tetapi rumah yang dibangun dalam satu komplek dilengkapi dengan sarana dan prasarananya,” sebut Direktur SCC Aceh, Najmi Al-Nahdi.

Dia menyebutkan, total rumah yang dibangun Arab Saudi untuk korban tsunami Aceh sekitar 1.500 unit dengan biaya sekitar U$ 9,9 juta. Semua rumah bantuan rencana akan diselesaikan sampai akhir tahun ini. *** [adi warsidi]

1 comment:

Anonymous said...

Salam Warga.

Mohon Maaf pada yg punya blog
mau informasikan situs jurnalisme warga baru.

www.portalaceh.com

Portal Jurnalisme Warga, dari warga untuk warga, khusus membahas isu
dan persoalan Aceh.
situs ini terbuka untuk umum, tidak hanya dikhususkan untuk warga Aceh
saja, tetapi juga semua warga.
Hanya saja, persoalannya dibatasi seputar persoalan Aceh.
Punya tulisan, tentang Aceh dan yang berkaitan dengan Aceh? silahkan
tulis di www.PortalAceh.com

Untuk saat ini, rubrik yang disediakan adalah:

Politik, Kesehatan, Pendidikan, Teknologi, Opini, Gaya Hidup, Olah Raga, dll.

rubrik di atas akan terus bertambah seiring dengan permintaan anggotanya.

Situs ini masih dalam pengembangan,
kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk perbaikan.

Terima kasih

Tim Admin
www.PORTALaceh.com